Jumat, 27 Februari 2009

Nabi Isa AS Tidak Disalib kok...

Al-Qur'an menerangkan dalam surat An Nisaa':157 bahawa Nabi Isa tidaklah dibunuh mahupun disalib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah SWT seperti Nabi Isa as.(sebahagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang mengkhianatinya yang bernama Yudas Iskariot).

Dan kerana ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa' : 157).

"Nabi Isa diselamatkan oleh Allah SWT dengan diangkat ke langit"

Nabi Isa as. diselamatkan oleh Allah SWT. dengan cara diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu. Al Qur'an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini.

Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa':158).
Berdasarkan kepada ayat yang sama, sebahagian kecil umat Islam pula yang berpendapat bahawa Nabi Isa as diselamatkan dari kematian di tiang salib, kemudian telah wafat sewajarnya manusia, dengan demikian darjat baginda telah ditinggikan oleh Allah SWT dengan terhindar dari kematian di tiang salib.

Walaubagaimanapun, sebilangan besar umat Islam mempercayai Nabi Allah Isa telah diangkat beserta dengan jasad-jasadnya sekali ke Sisi-Allah.Hal ini berdasarkan kepada peristiwa yang berlaku ketika Nabi Allah Isa bersama kaum Hawariyyun (12 orang) menjamah makanan moreh terakhir bersama dalam peristiwa (the last supper). Pada waktu itu Nabi Isa ada menyebutkan yang salah seorang dari kaum Hawariyyun akan mengkhianatinya .

Dan tatkala ketika Nabi Isa bersama dengan kaum Hawariyyun di (Taman Gethsamani, BaitulMaqdis, jerusalem) selepas makan moreh(untuk bertahannuth, bertaqarrub, bertasbih, dan berdoa kepada Allah) datang salah seorang dari kaum hawariyyun kepada Nabi Allah Isa yang digelar judas iscariot, cuba untuk membisikkan sesuatu kepada nabi Allah Isa, sekumupulan kecil dari tentera Rom turut hadir dan menunggu diluar Taman Gethsamani bagi memastikan orang yang pertama yang keluar dari taman itu adalah Isa AlMasih yang dimaksudkan.Namun kuasa Allah Yang maha Tinggi dan Terpuji serta kasih kepada Rasul dan hambanya, Allah telah menyelamatkan Nabi Isa ke langit dan serta merta menukarkan paras rupa Yudas supaya seiras dengan raut wajah Nabi Isa. Apabila tentera Rom mendapati bahawa orang yang keluar dari taman itu adalah berparas rupakan seseorang yang mirip dengan Isa putera Maryam, mereka menangkap Yudas dan dibawa ke muka pengadilan supaya dapat disalibkan.

Namun begitu, para pembesar Israel, Kesyatria Rom dan majlis kehakiman benar-benar bertelagah dan berasa was-was adakah orang yang dimaksudkan itu adalah Isa atau orang lain, hal ini kerana walaupun mukanya mirip muka Isa , namun perwatakan orang itu amat berbeza sekali dengan Nabi Isa. 11 orang kaum Hawariyyun yang lain pada peristiwa itu telah pun berpisah dan melarikan diri bagi mengelakkan diri mereka dikesan oleh para pembesar Israel . Namun tidak berapa lama kemudian mereka bertemu semula untuk memastikan diantara mereka sentiasa mempraktikkan segala ilmu duniawi dn ukhrawi yang telah diajarkan oleh Nabi Isa sebelumnya. Serta mereka mengharapkan kedatangan pemimpin yang masyhur yang dijanjikan kedatangannya oleh Allah iaitu Nabi Muhammad Rasullullah.

Copy : Google.com

TNI Belajar Hukum Perang

TNI terus meningkatkan pemahaman mengenai hukum perang (humaniter). Menurut Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Laksma Marsetio, langkah tersebut dilakukan agar dalam penugasan militer prajurit dapat lebih menghormati perang dan tidak mengabaikan hak asasi manusia (HAM).

“Kami tak ingin kesalahan masa lalu terulang,” katanya usai membuka workshop penggunaan kekuatan dalam operasi keamanan internal dan kontra-insurgensi di Jakarta, Selasa (25/11).

Pertemuan yang juga digagas Komite Internasional Palang Merah itu dihadiri perwira militer dan polisi tujuh negara Asia Pasifik, yakni Indonesia, Brunei, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Jepang.

Dia mengakui, TNI digunakan sebagai alat represif penguasa saat Orde Baru. Pelanggaran HAM kerap kali dilakukannya. Untuk itu, sejak tahun 2000, TNI telah bekerja sama dengan Komite Internasional Palang Merah yang berkedudukan di bawah PBB dalam setiap penugasannya. Baik di daerah konflik maupun personel yang dikirim dalam misi perdamaian PBB. Bahkan, 2003 lalu, telah dikeluarkan buku panduan bertempur dan berperang dengan benar.

“Kalau dulu kami berperang itu selalu sesuka hati, sekarang tidak lagi,” kata Marsetio.

Dia menjamin, saat ini semua tindakan dan kekuatan yang digelar TNI sudah berdasarkan Konvensi Genewa. Alasannya, setelah pemerintah merafitikasi konvensi mengenai HAM tersebut, otomatis Indonesia harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan, sosialisasi, dan pengajaran hukum internasional tentang humaniter.

Perwakilan Komite Internasional Palang Merah di Indonesia Vincent Nicod menambahkan, hukum humaniter internasional yang sangat erat dengan tugas TNI sehari-hari tidak mudah dipelajari. Terlebih ketika operasi dilaksanakan, menerapkannya dalam konteks kekerasan dan konflik bersenjata dalam negeri.

“Tingkat kesulitas praktis yang dihadapi cukup tinggi,” katanya. Karena itu, harus dipikirkan cara terbaik mengintegrasikan pemahaman ini ke dalam pelatihan dan prosedur militer,” katanya.

Di Surabaya, diadakan sosialisasi buku saku hukum humaniter internasional dan HAM di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur. Dalam sambutannya, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno menyebutkan buku saku menjadi pedoman bagaimana berperang yang benar dan berpenghormatan, perlindungan terhadap HAM yang melekat pada diri manusia, bersifat universal, langgeng serta dijamin penegakannya.

“Karena itu, tidak boleh dilanggar siapa pun termasuk prajurit TNI,” katanya dalam siaran pers yang diterima redaksi.

Kamis, 26 Februari 2009

Love Kangen Band !!!


Album Pertama
Berjudul Usai Sudah
Hits Album : Semuanya...

Minggu, 22 Februari 2009

Met Ultah Karisma



Selamat Ulang Tahun adikku Karisma yang ke-3. Pada tanggal 20 Februari 2009 Karis berulang tahun yang ke-3. Ulang tahun ini dirayakan di Panti Asuhan Yatim Putri di Jalan Pramuka.
Moga-moga panjang umur, tidak bandel, tidak nakal, masuk syurga, jadi anak sholeha.
Kemarin banyak yang memberi kado/hadiah kepada Karis, aku memberi Buku Gambar, Pita, Tempelan kaca.

Kamis, 19 Februari 2009

PuisiQ

Sebelum cinta menemuiku,
Selama pintu hati masih terbuka,
Sebelum mata hati bisu,
Selama itu pula ku harus pahami cinta.

Entah apa yang terjadi dalam diriku,
Mengubah jalan pikiranku,
Mengubah jalan hidupku,
Mengubah sikap kasar dalam diriku,
Perubahan sangat berarti bagiku.

Percikan Cinta Dari Engkau,...

Copy left BY: google.com

Kamis, 05 Februari 2009

Keluargaku


inilah foto keluargaku. aku bersama papi, mamah, adikku karis di kamer ortuku.

Puisiku "karyaku"

Tak mengenal ras dan bahasa
Jangan pandang ia dari warna
Papa dan kaya bukan bencana
Susah dan senang lalui cerita

Terdiam kita dalam kesunyian
Merenung ia tak kunjung datang
Menangisi kenangan mati dijalan
Seribu keceriaan tak terlupakan

Jagalah kesucian dari sang hitam
Lebih dan kurang jadi bimbingan
Menutupi fitnah jangan berjalan
Jauhkan beban dari sang kelam

Mengapa kita mengotorinya
padahal suci didepan mata
Mengapa hati mesti dikhianati
Bila sang raja benar mengarahi
Copyleft http://www.kumpulan-puisi.com